`
|
|||||
Bulan
|
Jumlah Curah
|
Jumlah Hari
|
Tekanan Udara /
Atmospheric
|
||
Month
|
Hujan
|
Hujan
|
(Mbar)
|
||
Number of
|
Number of
|
||||
Rainfalls
|
Rain Days
|
||||
(mm)
|
Mak-simum
|
Mini-mum
|
Rata -
|
||
Maxi-mum
|
Mini-mum
|
rata
|
|||
Average
|
|||||
-1
|
-2
|
-3
|
-4
|
-5
|
-6
|
Januari
/ January
|
324,3
|
25
|
1
016,6
|
1
010,2
|
1
012,7
|
Februari
/ February
|
320,6
|
22
|
1
014,6
|
1
011,0
|
1
012,7
|
Maret
/ March
|
285,1
|
27
|
1
016,9
|
1
009,6
|
1
012,7
|
April
/ April
|
243
|
23
|
1
014,3
|
1
010,9
|
1
012,4
|
Mei
/ May
|
171
|
22
|
1
014,2
|
1
008,3
|
1
010,8
|
Juni
/ June
|
365,7
|
27
|
1
014,0
|
1
010,2
|
1
012,3
|
Juli
/ July
|
171,7
|
23
|
1
013,3
|
1
009,4
|
1
012,1
|
Agustus
/ August
|
240,4
|
25
|
1
014,4
|
1
011,1
|
1
012,4
|
September
/ September
|
338,2
|
26
|
1
013,9
|
1
010,6
|
1
012,2
|
Oktober
/ October
|
256,5
|
21
|
1
013,4
|
1
009,6
|
1
011,6
|
Nopember
/ November
|
317,5
|
27
|
1
014,0
|
1
008,7
|
1
011,6
|
Desember
/ December
|
354,7
|
26
|
1
011,7
|
1
008,6
|
1
010,1
|
Rata-rata
|
282,4
|
25
|
1
014,3
|
1
009,9
|
1
012,0
|
Banjarmasin
terletak di pulau Kalimantan dan merupakan ibukota salah satu provinsi
Kalimantan, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin yang terletak dekat
dengan garis khatulistiwa merupakan kota beriklim tropis, dengan dua musim,
yaitu musim kemarau yang berlangsung antara April hingga Agustus, dan musim
hujan antara bulan September hingga Maret.
Dari data –
data yang didapat dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi
Syamsuddin Noor, Banjarmasin, kita dapat mengetahui curah hujan rata – rata
yang terjadi di Banjarmasin sepanjang tahun 2010 yaitu 282,4 mm. Juga tekanan
udara, yang ditandai dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan,
rata-rata sebesar 1012,0 mbs.
Curah hujan
yang tidak tentu sering kali menjadi masalah bagi kehidupan umat manusia.
Kesehatan menjadi buruk saat curah hujan tinggi, banyak penyakit yang timbul,
banjir melanda dimana- mana, dan masih banyak lagi. Untuk itulah dalam makalah
ini, kita akan mencari tahu hubungan dan kedekatan
antara curah hujan dengan tekanan udara melalui metode statistik. Metode
statistik yang akan digunakan dalam makalah ini adalah statistik induktif.
Dalam
menggunakan metode ini kita dapat mengambil sampel dari data - data diatas,
yang kemudian kita tentukan mana yang nantinya akan menjadi variable terikat
dan mana yang akan menjadi variable bebas. Dari situ kita dapat mencari
persamaan regresi yang nantinya akan dapat menentukan curah hujan berdasarkan
variable bebas yang telah kita tentukan sebelumnya. Setelah itupun kita juga
harus menemukan keeratan hubungan antara kedua variable tersebut, bila didapati
keeratan hubungan tersembut sempurna maka dapat menjadi acuan kita untuk memprediksi
curah hujan.
Sumber data : Badan
Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, Banjarmasin.
Oleh : Rachel Angeline Rahayu - 3112030061
Dari data makalah "Curah Hujan di Banjarmasin " diatas kita tentukan bahwa menjadi Tekanan Udara variable x ( variable bebas ) dan Jumlah Curah Hujan menjadi varoable y ( variable terikat ).
Kita selesaikan dengan 2 Metode :
1 Metode Regresi Linier
Pada
perhitungan ini kita terlebih dahulu menentukan menentukan persaman regresi
dengan mencari nilai a dan nilai b :
Setelah kita
memperoleh a dan b maka kita masukan ke persamaan regresi.
Y = a + bX
Y = 5,915x - 5704,22
Setelah
kita peroleh persamaan tersebut maka kita buat diagram pencar yang
menghubungkan antara X (Tekanan udara) dan Y (Curah Hujan).
Setelah menemukan persamaan
regresi tersebut maka kita dapat menentukan curah hujan berdasarkan data
tekanan yang diketahui. Sebagai contoh kita akan memprediksi berapa curah hujan
bulanan jika data tekanan udara rata” bulanan diketahui adalah 1015,1 mb. Maka kita dapat langsung
mencarinya sbb :
Y = 5,915x -
5704,22X
Y = 5,915(1015,1) - 5704,22
Y = 300,0965
Y = 300,0965
2 Metode Regresi Non - Linier ( Regresi Exponensial )
Regresi Non-Linier adalah bentuk
fungsional yang menerangkan hubungan antar variabel bebas dengan variabel
terikat yang bersifat non-linier. Regresi Eksponensial digunakan untuk menyusun
hubungan dua variabel yang mempunyai pola fungsi eksponesial dengan memanfaatkan
fungsi logaritma. Aplikasinya digunakan untuk menganalisa data pertumbuhan.
Pada perhitungan ini
kita terlebih dahulu menentukan menentukan persaman regresi exponensial dengan
mencari nilai a dan nilai b :
Setelah
kita peroleh persamaan tersebut maka kita buat diagram pencar yang
menghubungkan antara X (Tekanan udara) dan Y (Curah Hujan)
Oleh : Rachel Angeline Rahayu - 3112030061
(rachel angeline) : pak, tolong dikomen dong..
BalasHapusterima kasih :)
Terima kasih sabar menunggu untuk dilakukan evaluasi, silahkan dibuat grafik data tersebut dan silahkan dibuat analisanya?
BalasHapus(rachel angeline - 3112030061 ) : terima kasih atas komentarnya pak, saya juga memohon kritik dan saran selanjutnya demi kesempurnaan artikel saya. terima kasih :)
BalasHapusGrafik dan analisanya diletakkan dimana?
BalasHapus(rachel angeline)
HapusGrafik dan analisa telah saya letakan di dalam artikel saya pak.
Grafik dan analisa ada 2, karena saya menggunakan 2 metode, Metode Linier dan Metode Non - Linier. Di Metode Non - Linier saya menggunakan Regresi Exponensial pak.
(rachel angeline
BalasHapus)
Grafik dan analisa telah saya letakan di dalam artikel saya pak.
Grafik dan analisa ada 2, karena saya menggunakan 2 metod, Metode Linier dan Metode Non - Linier. Di Metode Non - Linier saya menggunakan Regresi Exponensial pak.