Kamis, 30 Mei 2013

CURAH HUJAN DI BANJARMASIN



`

Bulan
Jumlah Curah
Jumlah Hari
Tekanan Udara / Atmospheric
Month
Hujan
Hujan
(Mbar)

Number of
Number of


Rainfalls
Rain Days


(mm)

Mak-simum
Mini-mum
Rata -



Maxi-mum
Mini-mum
rata





Average
-1
-2
-3
-4
-5
-6






Januari / January
324,3
25
1 016,6
1 010,2
1 012,7
Februari / February
320,6
22
1 014,6
1 011,0
1 012,7
Maret / March
285,1
27
1 016,9
1 009,6
1 012,7
April / April
243
23
1 014,3
1 010,9
1 012,4
Mei / May
171
22
1 014,2
1 008,3
1 010,8
Juni / June
365,7
27
1 014,0
1 010,2
1 012,3
Juli / July
171,7
23
1 013,3
1 009,4
1 012,1
Agustus / August
240,4
25
1 014,4
1 011,1
1 012,4
September / September
338,2
26
1 013,9
1 010,6
1 012,2
Oktober / October
256,5
21
1 013,4
1 009,6
1 011,6
Nopember / November
317,5
27
1 014,0
1 008,7
1 011,6
Desember / December
354,7
26
1 011,7
1 008,6
1 010,1
Rata-rata
282,4
25
1 014,3
1 009,9
1 012,0



Banjarmasin terletak di pulau Kalimantan dan merupakan ibukota salah satu provinsi Kalimantan, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa merupakan kota beriklim tropis, dengan dua musim, yaitu musim kemarau yang berlangsung antara April hingga Agustus, dan musim hujan antara bulan September hingga Maret.
Dari data – data yang didapat dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, Banjarmasin, kita dapat mengetahui curah hujan rata – rata yang terjadi di Banjarmasin sepanjang tahun 2010 yaitu 282,4 mm. Juga tekanan udara, yang ditandai dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, rata-rata sebesar 1012,0 mbs.
Curah hujan yang tidak tentu sering kali menjadi masalah bagi kehidupan umat manusia. Kesehatan menjadi buruk saat curah hujan tinggi, banyak penyakit yang timbul, banjir melanda dimana- mana, dan masih banyak lagi. Untuk itulah dalam makalah ini, kita akan mencari tahu hubungan dan kedekatan antara curah hujan dengan tekanan udara melalui metode statistik. Metode statistik yang akan digunakan dalam makalah ini adalah statistik induktif.
Dalam menggunakan metode ini kita dapat mengambil sampel dari data - data diatas, yang kemudian kita tentukan mana yang nantinya akan menjadi variable terikat dan mana yang akan menjadi variable bebas. Dari situ kita dapat mencari persamaan regresi yang nantinya akan dapat menentukan curah hujan berdasarkan variable bebas yang telah kita tentukan sebelumnya. Setelah itupun kita juga harus menemukan keeratan hubungan antara kedua variable tersebut, bila didapati keeratan hubungan tersembut sempurna maka dapat menjadi acuan kita untuk memprediksi curah hujan.

Sumber data : Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, Banjarmasin.

Oleh : Rachel Angeline Rahayu - 3112030061


Dari data makalah "Curah Hujan di Banjarmasin " diatas kita tentukan bahwa menjadi Tekanan Udara variable x ( variable bebas ) dan  Jumlah Curah Hujan  menjadi varoable y ( variable terikat ).
Kita selesaikan dengan 2 Metode :


1            Metode Regresi Linier

Pada perhitungan ini kita terlebih dahulu menentukan menentukan persaman regresi dengan mencari nilai a dan nilai b :



Setelah kita memperoleh a dan b maka kita masukan ke persamaan regresi.
Y = a + bX
Y = 5,915x - 5704,22
Setelah kita peroleh persamaan tersebut maka kita buat diagram pencar yang menghubungkan antara X (Tekanan udara) dan Y (Curah Hujan).


 


Setelah menemukan persamaan regresi tersebut maka kita dapat menentukan curah hujan berdasarkan data tekanan yang diketahui. Sebagai contoh kita akan memprediksi berapa curah hujan bulanan jika data tekanan udara rata” bulanan diketahui adalah 1015,1 mb. Maka kita dapat langsung mencarinya sbb :
       Y = 5,915x - 5704,22X
   Y = 5,915(1015,1) - 5704,22
Y = 300,0965



 

2            Metode Regresi Non - Linier ( Regresi Exponensial )



Regresi Non-Linier adalah bentuk fungsional yang menerangkan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat yang bersifat non-linier. Regresi Eksponensial digunakan untuk menyusun hubungan dua variabel yang mempunyai pola fungsi eksponesial dengan memanfaatkan fungsi logaritma. Aplikasinya digunakan untuk menganalisa data pertumbuhan.
Pada perhitungan ini kita terlebih dahulu menentukan menentukan persaman regresi exponensial dengan mencari nilai a dan nilai b : 

 
Setelah kita peroleh persamaan tersebut maka kita buat diagram pencar yang menghubungkan antara X (Tekanan udara) dan Y (Curah Hujan)





Oleh : Rachel Angeline Rahayu - 3112030061


6 komentar:

  1. (rachel angeline) : pak, tolong dikomen dong..
    terima kasih :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih sabar menunggu untuk dilakukan evaluasi, silahkan dibuat grafik data tersebut dan silahkan dibuat analisanya?

    BalasHapus
  3. (rachel angeline - 3112030061 ) : terima kasih atas komentarnya pak, saya juga memohon kritik dan saran selanjutnya demi kesempurnaan artikel saya. terima kasih :)

    BalasHapus
  4. Grafik dan analisanya diletakkan dimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. (rachel angeline)
      Grafik dan analisa telah saya letakan di dalam artikel saya pak.
      Grafik dan analisa ada 2, karena saya menggunakan 2 metode, Metode Linier dan Metode Non - Linier. Di Metode Non - Linier saya menggunakan Regresi Exponensial pak.

      Hapus
  5. (rachel angeline
    )
    Grafik dan analisa telah saya letakan di dalam artikel saya pak.
    Grafik dan analisa ada 2, karena saya menggunakan 2 metod, Metode Linier dan Metode Non - Linier. Di Metode Non - Linier saya menggunakan Regresi Exponensial pak.

    BalasHapus